Monday, May 28, 2018

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK I

Krungthep Maha nakorn atau yang lebih populer Bangkok, merupakan salah satu tujuan para traveler dunia, dan masuk dalam salah satu impian masa kecilku untuk kukunjungi suatu hari nanti,

rencana ke Bangkok sesungguhnya telah tersimpan lama, namun slalu belum terlaksana, dan baru terwujud ramadhan 2017, yang pada awalnya justru tidak direncanakan, berawal dari iseng searching internet menunggu waktu imsyak, mendapat notifikasi tiket promo bangkok, untuk pemberangkatan 2 hari kedepan, tanpa pikir panjang it' s time to Grab it, kalau tidak sekarang,kapan lagi, n kayaknya akan menarik, coz dapat merasakan ramadhan di negeri yang mayoritas non muslim, dan juga dapat merasakan suasana duka mendalam setelah mangkatnya king Bhumibol Abulyadej,

dengan antusias dan modal nekad, akhirnya kumulai dengan hunting tiket kereta, untuk kebarangkatan malam itu menuju Jakarta, coz jarak tempatku ke bandara soetta relatif jauh, setelah fixed dapat tiket kereta, dilanjutkan dengan menukar uang rupiah ke Bath, sebagai persiapan pas disana, kemudian untuk akomodasi disana belum terputuskan coz selain blank wilayah bangkok,  ada beberapa,pertimbangan selain murah, bersih, dekat dengan stasiun mrt, wisata, juga kayaknya tidak jauh dari masjid agar dapat merasakan ya nuansa ramadhan di kota bangkok,

sedangkan itenary dibuat mengalir aza yang penting target destinasi utama seperti Grand Palace, wat arun, dan menjelejah sungai chao praya, serta mengunjungi beberapa masjid di bangkok untuk sedikit mengetahui gambaran dan suasana ramadhan di sana menjadi prioritas utama,

semakin senja, semakin dagdigdug, coz persiapan belum cukup matang, namun akhirnya ketika malam tiba, Bangkok Iam coming...., dimulai dari stasiun kereta menuju Gambir, dan tiba menjelang imsyak, setelah sahur sejenak, dan shubuhan, yang menjadi pertanyaan bagaimana cara menuju bandara soetha, taxi jelas bukan pilihan utama, akhirnya kuputuskan naik DAMRI Bus, menuju Bandara, terlalu pagi sampai bandara, coz pesawat take off sekitar jam 10.00 an, namun menunggu waktu tersebut untuk kembali searching hostel, pilihannya sesungguhnya ada 2 yakni di khaosan road, atau di pratunam namun setelah galau beberapa jam, akhirnya kuputuskan booking hostel didaerah pratunam,dengan alasan konon area favorit orang indonesia, coz dekat dengan tempat belanja dan mal ternama di Bangkok juga ada KBRI (kayaknya asik nih bisa berselfie di depan KBRI)


singkat cerita, sesuai jadwal pesawat take off menuju bandara Don Muang, dan diluar dugaan pesawat full penumpang menuju bangkok, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, tibalah pesawat landing di bandara don muang, bandara legendaris yang saat dipergunakan untuk pesawat LCC ( Low cost courier), setelah proses imigrasi selesai, welcome to thailand,

setelah mengikuti petunjuk dari google dan berbagai situs backpacker, akhirya ku ikuti petunjuk tersebu, dari don muang, naek bus no 1, menuju stasiun MRT  MOCHIT, yang menarik Busnya meskipun agak lama, namun lumayan nyaman, dan kondukturnya menggunakan semacam tabung kecil yg dilubangi untuk mengumpulkan coin, dan menyusun seperti kipas untuk uang kertas,dari penumpang,

setelah sampai di Mochit, ada yang menarik di seberang stasiun rupanya Cathucak market, yang konon katanya terbesar di asia tenggara, ok lah next time lanjut aza naik MRT menuju Ratchnadewi statiun terdekat dengan tempat hostel menginap, setelah sampai tempat tujuan, ada sedikit kebingungan, dengan traffic yang lumayan rame, dan seperti biasa kemampuan membaca peta menjadi blank, tetiba terdengar suara adzan ashar, wow takjub tidak menyangka, padahal di negeri mayoritas budha, adzan ashar terdengar cukup jelas, setelah menebak arah dan tujuan akhirnya sampai ke hostel, check in, dan rehat sejenak.


bersambung......


1 comment:

Louis said...

Nice info kunjungi ittelkom-sby.ac.id