Tuesday, April 16, 2019

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 3

whaatttts terbangun 15 menit sebelum shubuh, n tidak ada peringatan imsyak,  panik dunk, akhirnya bergegas menuju ke dapur hostel, dengan pedenya langsung memasak air, kurang lebih 5 menit kemudian stetah mendidih sebagian dituangkan dalam secangkir teh dan sebagian lagi ke mangkuk, namun betapa kagetnya setelah mencermati bungkus mie instant tersebut rupanya ada label "Rasa Babi Panggang", akhirnya gak jadi di buatnya, dan "apesnya" mie tersebut satu-satunya yang tersisa didalam pantry hostel, n mau pergi ke 7eleven mepet, akhirnya kuputuskan untuk minum teh aza, dan makanan kecil yang ada ditoples sebagai kudapan, belum slesai menyereput teh, terdengar adzan shubuh, OMG selesaikan or langsung ke masjid,

kali pertama shubuh di Bangkok, diluar dugaan jamaah masjid darul aman relatif full di ruangan utama, setelah dzikir dan berdoa selesai, bangkok masih sepi dan masih gelap, akhirnya kuputuskan kembali ke hostel, melanjutkan tidur,  dan terbangun pukul 09.00, 

setelah say hello dan bencengkerama dengan rekan2 sekamar cewek2 abg dari johor, mandi kemudian dilanjutkan perjalanan dengan target destinasi Wat Arun, Wat Po, dan Grand Palace, yang kebetulan lokasinya berdekatan, dengan menggunakan moda transportasi Chao
Praya Ekpress  mengarungi sungai chaopraya, fyi, perahu tersebut bermacam2 jenisnya sesuai dengan bendera yang berada diburitan perahu, yang membedakan fasilitas, tarif dan kenyamanan,

sebenarnya salah satu misinya ialah menemukan masjid di pinggiran sungai chaopraya, yang menjadi lokasi film "haji Backpacker" namun sepanjangan perjalanan menuju pier (dermaga) Grand Palace,  masjid tersebut belum ketemu, padahal kalau melihat peta,satu-satunya masjid yang masyhur ialah Masjid Haroon di pinggiran chaopraya, di Pier 1, namun apakah masjid itu yang menjadi lokasi film tersebut, coz setelah melewati Pier 1, tak tampakpun masjid itu, hanya ada satu bangunan kuno, gereja, dan kantor berbendara prancis, ok lah nanti pas pulang coba turun di dermaga tersebut.
chaopraya ekpress ini mengasikan sembari melihat pemandangan disekitar sungai yang menarik dan indah, berderet gedung gedung modern, kuil, serta kehidupan masyarakat disekitar sungai, apalagi kalo kita pake bendera oranye, tidak hanya termurah, meskipun full dan penuh sesak, namun dapat berbaur dengan warga thailand asli.,singkat cerita chaopraya ekpress tersebut berhenti di dermaga Wat arun, ekplore sejenak, namun berhubung sedang direnovasi, lanjutkan menyeberang ke dermaga Wat po, kemudian jalan sejenak, sampailah ke Wat Po, yang terkenal dengan Patung Budha Tidurnya, setelah ekplore yang rupanya kompleks tersebut cukup luas, bahkan ada sekolah, dan pusat pengembangan thai message, yang menarik setelah masuk diberikan sebotol air mineral.

stelah puas ekplorasi wat po, dilanjutkan jalan kaki menuju GRAND PALACE, yang sejatinya ada sebelahan dengan wat po,  namun pintu masuknya nun jauh disana sehingga memutar dan untuk masuk ke wilayah tersebut ada pemeriksaan polisi thailand, setelah ditunjukan
paspor dan di foto, ya penjagaan ketat dan tidak menyolok, mungkin dikarenakan antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban mengingat sang raja belum dikebumikan, sebenarnya ini misi yang lain ta'ziyah sang raja, :), ya semenjak sekolah dasar hingga saat ini, beliau raja negeri jiran yang masih eksis,  sebenarnya penasaran juga dimana sang raja disemayamkan apakah di grand palace, atau gedung depan, atau dilapangan sanamluang yang sedang dibangun kuil sebagai tempat bersemayam akhir, kebetulan pada waktu itu hari minggu, bersamaan dengan ratusan, penduduk thailand melakukan peribadatan dengan ciri khas baju hitam hitam, setelah masuk ke kompleks grand palace, selain kuil utama, juga terdapat kuil2 lainya, selain juga tempat tinggal raja, dan bahkan museum textil ratu sirikit,

karena panas menyengat dan kondisi puasa dan khawatir kondisi badan drop, setelah tiduran dan duduk disela sela kuil, akhirnya kuputuskan pulang, dengan chaopraya ekpress kembali, dengan turun di dermaga 1, dimana masjid haroon berlokasi, setelah turun, persepsi awal ada satu bangunan yang tak pikir masjid, jebolno bukan, akhir2 kucari lagi disekitaraan dermaga, cos berdasarkan petunjuk didepan kedubes prancis, namun rupanya tidak mudah menemukanya, bahkan malah mampir ke gereja dengan arsitektur yang khas Assumtion cathedral, setelah bertanya dengan penjaga gereja tersebut, ditunjukanlah arah ke masjid haroon, finally sampai juga, sholat dhuhur, kemudian istirahat leyeh2 hingga waktu ashar tiba,ya masjid tersebut berada di gang yang relatif sempit dan bersebelahan dengan makam muslim,

setelah relatif segar dan kuat badan, what next, tujuan berikutnya iala
h buka puasa/magriban di masjid jawa, kayaknya menarik ki, ok akhirnya kuputuskan untuk jalan kaki explore menuju jalan raya, mencari mrt terdekat, namun sepanjang jalan belum ada tanda2 dimanakan stasiun mrt tersebut, dan malah melewati pusat Glemstone wauah tertarik untuk mampir nih, padahal pingin bawa saphir thai atau myanmar yang mashyur tersebut namun apa daya, karena gak ada budget untuk beli itu akhirnya ta lanjut aza terus menyeusuri jalan dan tersesat di kawasan BANGRAK, dan akhirnya ketemu stasiun mrt saphan taksin, dan melanjutkan ke stasiun SURASAK, berdasarkan petunjuk dibelakang RS. St Louis, akhirnya kuberjalan ke arah rumah sakit tersebut, namun tanda-tanda masjid gak ketemu, setelah melewati beberapa gang akhirnya kutanya penjual makanan yang kebeteulan berkerudung, dimanakah letak masjid jawa, akhirnya ibunya menyuruh tukang ojek yang tadi mengantarkanya untuk mengantarkan aq ke masjid jawa, free, akhirnya tukang ojek tersebut ( fyi ;sebelum ada ojol, bangkok ada ojeg2 ditempat2 tertentu dengan ciri khas rompi orange), setelah sampai di masjid jawa, waktu masih relatif siang jam 17.00, sedangkan magrib masih lama 19.00, ooh no, setelah ngobrol sejenak, dan photo2, dan kondisi tu
buh yang smakin lemah, akhirnya kuputuskan untuk ekplore kawasan masjid jawa, akhirnya langkah berhenti di kawasan pemakaman etnis teo chew, yang kebetulan jalan meuju pemakaman tersebut dijadikan sebagai tempat jogging dan olah
raga yang asri, sambil duduk2 dan tiduran di kursi taman, sambil berfikir kenapa waktu lambat sekali di bangkok, akhirnya kuputuskan untuk kembali ke masjid darul aman kembali, aza berbuka disana, kemaren masih penasaran dengan kudapan yang mirip Kue Dongkal dan kari hijaunya yang mantab, lha piye ni caranya pulang, akhirnya kuptuskan naek ojek, ke stasiun MRT Surasak, alangkah kagetnya sebenarnya letak masjid jawa tidak jauh dari stasiun tersebut hanya melewati gang-gang sempit aza, ok next time bisa dicoba jalan kaki ni kesana hahaa,

ya namun karena waktu menjelang magrib kuputuskan untuk pulang ke hostel sejenak untuk mandi, dan bersih2 diri, dan kemudian menuju masjid darul aman kembali,untuk menuntaskan rasa penasaran akan menu tersebut,namun apa daya menu utama y berbeza dengan yang kemarin, ya wis lah, hujan trus turun, membuat mager entah kemana, coz malam terakhir di kota Bangkok,

so kayakna gag afhdal kalo di bangkok gak ke Patpong, hahahaha, lha ini kan bulan ramadhan, ya wis lah rasa penasaran lebih besar, akhirnya keputuskan menuju ke lokasi tersebut, namun apa daya mungkin Allah SWT masih melindungiku hahaha, kemampuan membaca petaku mendadak hilang,
lokasi2 tersebut tidak ketemu,  ya  malam semakin larut, n jalanan semakin sepi, akhirnya ku mampir ke Mall, untuk membeli Mc D, sebagai bekal untuk sahur nanti, dan pulang ke hostel, setelah ta chek richek kenapa gak ketemu jebolno salah turun seharusnya di stasiun sala daeng, ya ya ya berarti Tuhan belum merestuinya hahahaha, dan belum bisa tidur akhirnya nongki aza, kemarin malam di jalan menuju masjid ada kayak angkringan tempat nongkrong anak muda yang menurut tebakanku tempat kumpulnya anak2 Thai selatan , ok lah its time untuk icip-icip TEH THAI yang asli, plus pesan Murtabak ( kalau di Indonesia Martabak), setelah puas akhirnya tidur, tetapi temen2 kamarku koq belum padha pulang kemaren malam pulang diatas jam 12.00 kemana aza ya mereka menghabiskan waktu, jadi penasaran ni...
....
Bersambung....