Thursday, February 26, 2009

INDONESIA HOST WORLD CUP 2022, WHY NOT...?

Impian indonesia ke pentas dunia bukan mustahil, seandainya Indonesia di pilih menjadi Host Piala Dunia 2022, bagi sebagian masyarakat ragu akan keberanian PSSI mengajukan diri menjadi salah satu Host event sepakbola terakbar di dunia ini,hal ini didasarkan pada prestasi timnas yang masih belum memuaskan, organisasi yang carut marut, tingkat perekenomian indonesia yang belum menggembirakan

namun kenapa kita harus pesimis, Indonesia perlu Hal Semacam ini, untuk memastikan terjadinya peningkatan perekonomian dan prestasi timnas sekaligus apabila di renungkan,seandainya indonesia terpilih misalnya mengandung konsekuensi untuk membangun venues-venues yang bertaraf internasional, Membangun sarana prasarana pendukung seperti telekomunikasi, transporatsi, akomadasi dsb, dan juga membangun Timnas yang solid dan membanggakan

sehingga kita bisa membanyangkan di tahun 2022 nanti, kita mempunyai fasilitas venues bertaraf internasional yang tersebar di Indonesia, Infrastruktur modern, dan Prestasi Timnas yang tentunya membanggakan, hal ini tercapai apabila waktu selama 12 tahun digunakan untuk membangun kesemuanya itu secara sinergis dengan program pembangunan nasional yang terencana dan termonitor dengan baik tidak hanya oleh pemerintah,masyarakat namun juga FIFA

sehingga hal tersebut tentunya akan bermanfaat bagi peningkatan perekonomian, baik melalui investasi langsung, terbukanya lowongan pekerjaan, dan parawisata dsb sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta juga dapat meningkatkan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat di kancah internasioana;

semoga impian tersebut dapat menjadi kenyataan, amiin
bravo indonesia for host Piala dunia 2022. * go green world cup 2022*

Monday, February 23, 2009

TEBAR PESONA

Menjelang pemilu 2009, rupanya ada seribu cara yang di lukakan oleh calon anggota legislatif di negeri ini, yang mempunyai satu tujuan agar dapat di terima oleh masyarakat serta masyarakat memilihnya di pemilu tersebut,

ada hal cukup menarik apabila kita perhatikan di saat ini, hampir seluruh pepohonan di tempat jalan protokol hingga kampung-kampung serta publik space terpampang pula banyak baliho baik permanen maupun sementara, yang menampilkan wajah-wajah calon anggota legislatif yang bertarung memerebutkjan kursi di Pemilu mendatang

sebagian qta mungkin akan merespon dengan muak, karena mengganggu keindahan, disamping tentunya qta belum mengenal mereka secara langsung,apa kiprahnya dsb, namun jika diperhatikan cobalah perhatikan beberapa gambar di bawah ini....?

1. Ada beberapa caleg memanfaatkan ketenarannya anaknya atau bawa anaknya untuk manggaet para pemilih













2. Mencatut figur terkenal luar negeri, seperti pemain bola, karkater kartun, obama, dsb















3. Narsis bak pujangga, tokoh hero dsb















4. Mencatut keturunan keluarga............











5. Bergaya Metal






mungkin sebagian qta akan tertawa betapa "kreatifnya" usaha mereka untuk mendapatkan kursi di parlemen, menurut Bourdieu, bahasa kampanye mengandung makna untuk signes de richesse (dapat diapresiasi),dan signes d'autoratie (dipercaya dan dipatuhi) sehingga dapat dimaklumi apabila bahasa dalam kampanye mengarah ke persuatif, argumentatif-rasional, terkadang irasional, memohon-mohon, menyerang dan manipulatif

yang menjadi pertanyaan berikutnya akankah usaha mereka akan berhasil.....?so coba lihat nanti setelah tanggal 9 April 2009..?


*photo2 diambil dari berbagai sumber..

Tuesday, February 10, 2009

BANJIR, OH NO......:(

Pernahka kita terjebak banjir dan bagaimana ekpresi apalagi hal tersebut dialami oleh kita, tanggal 8 februari 2008, selama hampir sepuluh tahun, melakukan perjalanan dari semarang-pekalongan PP, baru kali itu mengalaminya,

semenjak dari Jrakah sebenernya sudah di beri peringatan dari sebuah tulisan di atas drum yang bertuliskan *kendal banjir, Jakarta lewat Boja* dan diberi tanda arah, namun tetap kuterjang, dari pengetahuan dan pengalaman selama ini memang di jalur pantura ada beberapa daerah yang rawan banjir, yakni di dekat kali Bringin Mangkang, deket pom bensin Nolokerto Kaliwungu, kali Brangsong, dsb, namun biasanya masih dapat dilalui kendaraan bermotor karena tidak begitu dalam dan paling jaraknya 100 an meter,

namun segala perkiraan akhirnya termentahkan, meskipun semenjak arteri kaliwungu sudah terlihat kemacetan total, namun tetap ku ke terjang dengan harapan bisa bertemu ibunda tersayang :), betul banjir telah meluap ketika memasuki sungai Brangsong, dan satu sungai lagi, namun masih di terjang kendaraan bermotor masih bisa, namun ketika memasuki selamat datang kota Kendal keyakinanku mulai runtuh, banjir setinggi lutut telah menghadang, dan didepan banyak kendaraan bermotor berhenti, baik yang karena mesinnya mati, atau tidak berani menerjang,

setelah berpikir dan berhenti sejenak, akhirnya ku terjang juga banjir tersebut, meskipun akhirnya kendaraan bermotorpun mati mesinnya, sambil dituntun sekitar hampir 1 km, hingga hampir jembatan di dekat polres kendal, setelah berhasil menghidupkan mesin, dengan keyakinan yang penuh, bertekad untuk melalui banjir tersebut, namun setelah berjalan 5 m, keyakinanku semakin punah, karena di depan banjir setinggi pusar menghadang, dan apabila di paksakan kendaraan akan tenggelam dan mesinnya pasti mati,

akhirnya motor ku parkir dan menanti siapa tahu dalam waktu dekat akan surut,dalam situasi demikian timbul kembimbangan akankah dilanjutkan perjalanan tersbeut mengingat perjalanan masih jauh atau kembali ke semarang, dengan kembali menerjang banjir yang tadi sudah terlewati, setelah menunggu hampir 5 jam, akhirnya kuputuskan kembali semarang

ada beberapa ekpresi ketika orang (setidaknya orang yang disekitarku)terjebak banjir,
  1. panik, dalam kepanikan ada orang yang mual, ada orang yang putus asa hingga berhenti dan tidak bergerak sama sekali, ada yang overconfidence dengan menerjang banjir hingga kendaraan motor tenggelam dan mogok, bahkan ada yang masuk ke sungai, akibat lewat troatoar, padahal troatoar di indonesia banyak yang berlubang, bahkan ada juga yang menyewa perahu, songkro/gerobak, yang disewakan seharga 25-50ribuan
  2. Lebai, sebagaian dari mereka ada yang telepon keluarga, atau kekasihna, dengan mendramatisasi suasana, dengan mengatakan banjir setinggi dada,dsb
  3. dan masih banyak ekpresi lain yang muaranya antara takjub dan putus asa
tak ayal kejadian tersebut menyebabkan kemacetan berpuluh-puluh km, di salahsatu jalur terpadat di dunia, yakni Pantura, dan ratusan juta rupiah kerugian ekonomi terbayang di depan mata

semoga kejadian tersebut takkan berulang kembali, dan kita sadar akan lingkungan kita, sehingga kita turut menjaganya, maha besar Allah SWT yang telah menunjukan KuasaNya, sebagaimana ayat Qur'an

"Kerusakan telah nampak di darat dan di laut kerana tangan-tangan manusia sendiri mengusahakan, supaya Dia merasakan kepada mereka sebahagian daripada apa yang mereka buat, supaya mereka kembali." (30:41)


yang menjadi pertanyaan berikutnya, akankah kita masih peduli?