Thursday, June 14, 2007

MENCINTAI ORANG YANG ISTIMEWA*

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut. Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka. Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka buat kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita > dapatkan sampai kita kehilangannya. Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!!.
Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan cinta tumbuh di dalam hatimu. Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli, walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak ingin membiarkannya pergi. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat dari kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah.

Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang. Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi,jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata tepat waktu dapat mengurangi ketegangan. Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain, kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Sunday, June 03, 2007


sambungan suatu petang di SCC........

KISAH BERDIRINYA STANFORD UNIVERISTY


Dalam hati astaghfirullah, dan memang qta tidak boleh melihat seseorang dari penampilan luarnya saja, kalo teringat hal itu, akan mengingatkan aq dengan kisah yang pernah di ceritakan michael forbes,

"di suatu pagi, turunlah sepasang orang tua yang berpakaian lusuh, agak kumal, dan bergaya lumayan kuno di stasiun Boston, maksud kedatangan pasangan tersebut ialah ingin bertemu dengan rektor Harvard Univeristy,

setelah berjalan, akhirnya sampailah di gedung rektorat Harvard, dan ditemui oleh sekretarisnya, dengan muka masam dan agak cuek karena melihat penampilan pasangan tersebut, sang sekretaris menanyakan apa maksud kedatanganya ke Harvard, kemudian dijawab kami ingin bertemu dengan bapak rektor jawab Pasangan tersebut

oooh maaf bapak rektor tidak ada? jawab sekretaris, oh tidak masalah akan kami tunggu hingga dapat bertemu bapak rektor, jawab kembali pasangan tersebut

setelah berjam-jam menunggu, akhirnya sekratraris tersebut menyerah dan membujuk untuk bapak rektor agar menemui pasangan tersebut

Bapak rektor, maksud kedatangan kami ialah kami ingin membangun monumen di harvard univeristy, sebagai kenangan akan anak kami yang meninggal beberapa waktu lalu, dan anak kami tersebut sangat bangga akan almamaternya....ujar ibu tersebut

oooh tidak bisa....apabila semua alumni harvard meninggal dan membangun monumen di kampus ini, apa jadinya...? pemakaman umum jawab sang rektor

mohon maaf bukan maksud itu, tapi kami ingin menyumbang pembangunan di Harvard ini, jelas si Ibu tersebut

dengan penuh percaya diri dan membusungkan dada (karena merasa yakin bahwa kedua pasangan tersebut tidak mempunyai uang apabila melihat penampilannya), apa bapak/ibu tahu berapa biaya untuk membangun universitas ini, lebih kurang $ 5 juta,.....

kemudian sambil berbisik ibu tersebut bertanya kepada suaminya dan di dengar sang rektor, wuah kalau segitu mending kita bikin universitas saja........

silakan ....jawab sang rektor,

dan akhirnya pada tanggal 1 Nov 1891 di palo alto, california berdirilah Standford University, salah univeristas top di dunia ini, dan kedua pasangan itu di kenal sebagai Leland dan Jane stanford"