Thursday, May 23, 2019

BOROBUDUR TRIPS

Sebetulnya festival lampion, puthuk setumbu, bukit rhema/ gereja ayam, ini samasekali tidak direncanakan, bangun tidur langsung ke stasiun, dengan tujuan Yogyakarta, kalo dapat tiket lanjut kalo engak dapat lanjut tidur, Tak banyak bekal yg dibawa hanya tas kecil, berisi kamera, n baju kemeja, singkat cerita sampailah di yk, lanjut naek bus umum dari terminal jombor ke borobudur, backpackeran judulnya, PR nya 2. (dua) Tiket festival lampion n mau nginep dimana?

Hingga menjelang magrib PR P tsb belum kejawab, padahal udah di area lumbhini, sembari lihat berbagai aliran budha menjalankan ritualnya, dalam beberapa tenda, so coz harus berbuka puasa akhirnya aq keluar kompleks,untuk sekedar makan dan minum, N good times, ketika lewat meja panitia, masih ada tiket untuk festival lampion, ok grab it, n dapat jatah sesi ke 2, jam 22:00 an, ok fine, stelah makan,magriban, via app akhirnya dapat homestay termurah di daerah ngaran, n dianter bang ojek utk check in

Stelah rehat sejenak, lanjut ke borobudur, fyi festival lampion, terdiri 2 sesi jam 19 n 22 dg /sesi 2x, kapasitas 1500 org, n salut utk panitia, yg mengemas dg sangat baik termasuk view n angle yg menarik buat jurnalis n potographer pro/amatiran, n open utk smua agama, Fyi juga, utk penerbangan lampion dipusatkan 2 titik, 1 closed di altar waisak, n yg lainya open di lumbhini, dg diawali penjelasan sejenak, tentang tujuan n latarbelakang serta bagaimana menerbangkan lampion dg baik n benar , meditasi/ berdiam diri sejenak, kmd inti acara, Tepat stelah pkl 00.30 acara selesai, bagi yg budhist dpt lanjut ke altar di area candi, utk mengikuti ritual n detik2 waisak sekitar jam 04.00 lebih, so akhirnya aq pulang aza, n mbungkus utk sahur, apakah besok mau liat sunrise, ah lihat aza nanti, coz badan udah pegal2.



Eh bak pucuk dicita ulam tiba, stelah sahur n shubuhan, kamar sebelah yg katanya single traveler dari korea/jepang, dibangunkan utk liat sunrise di puthuk setumbu, wow akhirnya stelah tanya dg ownernya ok nanti dianterin via motor just 50 k, Stelah berkenalan, dg ce tersebut, rupanya bukan dari kor/ jpn, tapi

rrt, chongqin tepatnya, n indonesia ialah negara ke 10, n borobudur adalah fist stop utk kemudian dilanjut ke desnitasi lainya, n stelah puas melihat beautiful sunrise, mrs chery nanya apakah itu gereja ayam, yang kebutulan dari puthuk setumbu terlihat jelas sekali, Yes, aq jawab, n bagaimana nyampe kesana, y berhubung kalipertama, akhir kutanya mas2 yg jualan, diputhuksetumbu, yup ada direct rute, dg jalan bertanah naik turun, just 15 menit, yup akhirnya kutelp bpknya yg jemput, bisa dijemput diparkiran gereja ayam, ok

Yup, akhirna aq n mrs cherry, ekplore gereja ayam ( yang bentuknya seperti ayam, yg sbnranya merpati atau bukit rhema, yg jelas iki bukan kisah cinta n rangga lho y, 😊, n yg menarik ini tmpt utk prayers room, d

engan banyak ruang, open untuk all religion, tiket dapat ditukar souvenir/keripik, its good,
Thx u pak is, owner , ngaran II, slain tempatna bersih, service excelent, n ramah, jadi betah, n boleh ni kpn2 kesana lagi 😊, n thx mrs cherry, yg jadi teman perjalanan krg lbh 3 jam, meski ta sempat bertukar cp,smoga brkesan, n happy traveling


Wednesday, May 08, 2019

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 4


Belajar dari pengalaman kemarin, bangun agak malaman dikit, sehingga ada waktu relatif banyak untuk menghabiskan Mc D, dan Membuat Teh panas manis, setelah terdengar adzan shubuh, melangkahlah ke Masjid, ya meskipun tidak seperti terawih, namun shubuh tetap  jamaah

cukup ramai, kemudian pulang ke hostel, what belum sempet beli oleh2 ni, padahal hari terakhir di bangkok,  ya udahlah besok pagi ta ke pratunam market,

bangun jam 08.00, teman2 sekamar cewek2 dari johor, sudah siap2 juga packing untuk pulang ke negaranya, membawa berkoper-koper barang, n perjuangan mereka juga luar biasa, setelah hampir seminggu, dan pulang pun nanti rencananya menginap di bandara, pamit sejenak, untuk menuju ke pratunam mall, betapa kagetnya, belum buka, whaat betapa lambatnya ini kota bangkok, jam 08.00-09.00 jalanan masih lenggang dan pertokoan masih banyak yang tutup, padahal jam 10.00 target check out,

ya pratunam mall hampir mirip dengan blok M, tanah abang, PGS, maupun pasar baru Bandung, namun memang agak bersihan sedikit, berhubung masih banyak toko-toko yang masih tutup, akhirn
ya kuputuskan untuk ekplore disekitaran, dan selfie didepan KBRI Bangkok ( hahaha salah satu keingi
nan dari kecil yang akhirnya terwujud, photo didepan KBRI di negara asing).

stelah sampai hostel, mandi, dan check out, sehubungan pesawat take off 19.30, akhirnya kugunakan untuk ekplore bangkok sampai sore, tapi mau kemana, ok rasa penasaran yang tinggi terhadap masjid dipinggir sungai chopraya ( masjid Ridwanul M
uslim berdasarkan info yang aq googling) belum terobati, akhirnya naik BTS menuju kembali ke Saphantaksin, diamati dengan cermat sepanjang sungai tetap belum ketemu, akhirnya turun di pier Wat Arun, berhubung cuaca panas menyengat dan kondisi puasa, akhirnya tidur-tiduran disekitar taman kuil yang menjadi salah satu landmark, menjelang dhuhur, setelah buka peta jebolno dekat kuil tersebut ada masjid, dan tertua di kota bangkok/thailand, masjid TON SON,
y betul jalan kaki tidak lebih 15 menit ke belakang wat arun menuju jalan besar kemudian menyabran, dan lokasinya dibawah jembatan layang,

setelah dhuhur dan istirahat sejenak, kuputuskan kembali ke wat arun, dan melanjutkan perjalanan menuju ke pusat mall dikawasan SIAM,  turun di national stadium, kemudian jalan kaki MBK, Siam Square,dsb, sambil ngadem, sebenernya mau ekplore lebih dalam namun,sayangnya sedang penghematan, dan disalah satu mall tersebut sebenarnya juga ada Patung Lilin tokoh2 bes
ar dunia,

waktu trus berjalan hingga menjelang 17.00, dan lanjut pulang ke bandara Don Muang, gerimis dan hujan membuat langkah-langkah semakin berat dan deg-degan, bagaimana ini pesawat akan terkejarkaj, setelah turun dari mochit, nunggu bus, coz nunggu yang no 1 lama, akhire pilih yang yg 2, coz belum tahu situasinya nanti turun dimana, jebolno bandara  memanjang, ketika banyak penumpang yang turun, ikut turun, whaattt... jebolno salah pintu, di cargo, akhirnya harus jalan kaki menuju pemberangkatan international sekitar 3 km, ampe di pemberangkatan internasional, semakin lemas, coz antrian luar biasa panjang, hampir 1 jam, mengantri, akhirnya nunggu digate, coz belum beli oleh2, akhirnya beli di jaringan toko King Power, yang mensponsori klub liga inggris Leicester city,n hanya membeli snack manis dan keringan buah-buahan khas Thailand,

stelah  agak tenang akhirnya baru dapat menikmati suasana Don Muang, dan ketika jam berbuka puasa tiba akhirnya beli makanan di bandara yang ada tulisanya hahal, hanya roti, dan segelas teh,  bersamaan, lagu kebangsaan Plengchard Thai di kumudangkan, (FYI dimanapun berada baik ditempat umum atau televisi, ketika senja lagu kebangsaan tersebut selalu diputar) dan sebagian calon penumpangpun khususnya warga thailand  berdiri sejenak untuk menghormatinya,

singkat cerita akhirnya bye-bye bangkok, dan baru makan besar diatas pesawat mie goreng Kari Hijau terasa nikmatnya., seeeettt mantab, ini ini kari hijau, membuatku ingin kembali kesana, masih banyak yang belum terekplore foodstreet, nightlife, festival2, kawasan sukhumvit, rajamangala stadio
n, khaosan road, or salah satu impian juga menjelejah ke thailand utara, "segitiga emas", berkereta menuju vientiene laos, or menyebrang ke siamreap or kamboja, atau pula bekereta dari KL menuju bangkok, or sekedar menikmati thailand selatan, phuket, krabi or mungunjugi komunitas muslim di patani, yala, narathiwat.... ho ho ho.
.
sepesial thanks untuk masjid darul aman, yang telah menyediakan ifthar sehingga aq gak kebingungan makan dimana.? hahaha, FYI, semua masjid yang kukujungi tersebut, insya allah selalu menyediakan ifthar, karena di pelataran/halaman telah disediakan kursi-kursi dan meja-meja, untuk berkumpul), y sebenarnya masih ada beberapa masjid lagi di Bangkok yang asyk dikunjungi bahkan ada Masjid Indonesia, selain Bangkok Islamic center di deket stadion rajamangala, atau di daerah shukumvit.

n selamat ulang tahun untuk diriku entah yang keberapa  hahaha, segala puji dan syukur hanya untukMu atas segala kenikmatan, smoga menjadi lebih baik baik lagi..( kupanjatkan doa itu didepan KBRI Bangkok, norak banget kan) :D

(donmuang, 16 juni 2017)



Tuesday, April 16, 2019

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 3

whaatttts terbangun 15 menit sebelum shubuh, n tidak ada peringatan imsyak,  panik dunk, akhirnya bergegas menuju ke dapur hostel, dengan pedenya langsung memasak air, kurang lebih 5 menit kemudian stetah mendidih sebagian dituangkan dalam secangkir teh dan sebagian lagi ke mangkuk, namun betapa kagetnya setelah mencermati bungkus mie instant tersebut rupanya ada label "Rasa Babi Panggang", akhirnya gak jadi di buatnya, dan "apesnya" mie tersebut satu-satunya yang tersisa didalam pantry hostel, n mau pergi ke 7eleven mepet, akhirnya kuputuskan untuk minum teh aza, dan makanan kecil yang ada ditoples sebagai kudapan, belum slesai menyereput teh, terdengar adzan shubuh, OMG selesaikan or langsung ke masjid,

kali pertama shubuh di Bangkok, diluar dugaan jamaah masjid darul aman relatif full di ruangan utama, setelah dzikir dan berdoa selesai, bangkok masih sepi dan masih gelap, akhirnya kuputuskan kembali ke hostel, melanjutkan tidur,  dan terbangun pukul 09.00, 

setelah say hello dan bencengkerama dengan rekan2 sekamar cewek2 abg dari johor, mandi kemudian dilanjutkan perjalanan dengan target destinasi Wat Arun, Wat Po, dan Grand Palace, yang kebetulan lokasinya berdekatan, dengan menggunakan moda transportasi Chao
Praya Ekpress  mengarungi sungai chaopraya, fyi, perahu tersebut bermacam2 jenisnya sesuai dengan bendera yang berada diburitan perahu, yang membedakan fasilitas, tarif dan kenyamanan,

sebenarnya salah satu misinya ialah menemukan masjid di pinggiran sungai chaopraya, yang menjadi lokasi film "haji Backpacker" namun sepanjangan perjalanan menuju pier (dermaga) Grand Palace,  masjid tersebut belum ketemu, padahal kalau melihat peta,satu-satunya masjid yang masyhur ialah Masjid Haroon di pinggiran chaopraya, di Pier 1, namun apakah masjid itu yang menjadi lokasi film tersebut, coz setelah melewati Pier 1, tak tampakpun masjid itu, hanya ada satu bangunan kuno, gereja, dan kantor berbendara prancis, ok lah nanti pas pulang coba turun di dermaga tersebut.
chaopraya ekpress ini mengasikan sembari melihat pemandangan disekitar sungai yang menarik dan indah, berderet gedung gedung modern, kuil, serta kehidupan masyarakat disekitar sungai, apalagi kalo kita pake bendera oranye, tidak hanya termurah, meskipun full dan penuh sesak, namun dapat berbaur dengan warga thailand asli.,singkat cerita chaopraya ekpress tersebut berhenti di dermaga Wat arun, ekplore sejenak, namun berhubung sedang direnovasi, lanjutkan menyeberang ke dermaga Wat po, kemudian jalan sejenak, sampailah ke Wat Po, yang terkenal dengan Patung Budha Tidurnya, setelah ekplore yang rupanya kompleks tersebut cukup luas, bahkan ada sekolah, dan pusat pengembangan thai message, yang menarik setelah masuk diberikan sebotol air mineral.

stelah puas ekplorasi wat po, dilanjutkan jalan kaki menuju GRAND PALACE, yang sejatinya ada sebelahan dengan wat po,  namun pintu masuknya nun jauh disana sehingga memutar dan untuk masuk ke wilayah tersebut ada pemeriksaan polisi thailand, setelah ditunjukan
paspor dan di foto, ya penjagaan ketat dan tidak menyolok, mungkin dikarenakan antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban mengingat sang raja belum dikebumikan, sebenarnya ini misi yang lain ta'ziyah sang raja, :), ya semenjak sekolah dasar hingga saat ini, beliau raja negeri jiran yang masih eksis,  sebenarnya penasaran juga dimana sang raja disemayamkan apakah di grand palace, atau gedung depan, atau dilapangan sanamluang yang sedang dibangun kuil sebagai tempat bersemayam akhir, kebetulan pada waktu itu hari minggu, bersamaan dengan ratusan, penduduk thailand melakukan peribadatan dengan ciri khas baju hitam hitam, setelah masuk ke kompleks grand palace, selain kuil utama, juga terdapat kuil2 lainya, selain juga tempat tinggal raja, dan bahkan museum textil ratu sirikit,

karena panas menyengat dan kondisi puasa dan khawatir kondisi badan drop, setelah tiduran dan duduk disela sela kuil, akhirnya kuputuskan pulang, dengan chaopraya ekpress kembali, dengan turun di dermaga 1, dimana masjid haroon berlokasi, setelah turun, persepsi awal ada satu bangunan yang tak pikir masjid, jebolno bukan, akhir2 kucari lagi disekitaraan dermaga, cos berdasarkan petunjuk didepan kedubes prancis, namun rupanya tidak mudah menemukanya, bahkan malah mampir ke gereja dengan arsitektur yang khas Assumtion cathedral, setelah bertanya dengan penjaga gereja tersebut, ditunjukanlah arah ke masjid haroon, finally sampai juga, sholat dhuhur, kemudian istirahat leyeh2 hingga waktu ashar tiba,ya masjid tersebut berada di gang yang relatif sempit dan bersebelahan dengan makam muslim,

setelah relatif segar dan kuat badan, what next, tujuan berikutnya iala
h buka puasa/magriban di masjid jawa, kayaknya menarik ki, ok akhirnya kuputuskan untuk jalan kaki explore menuju jalan raya, mencari mrt terdekat, namun sepanjang jalan belum ada tanda2 dimanakan stasiun mrt tersebut, dan malah melewati pusat Glemstone wauah tertarik untuk mampir nih, padahal pingin bawa saphir thai atau myanmar yang mashyur tersebut namun apa daya, karena gak ada budget untuk beli itu akhirnya ta lanjut aza terus menyeusuri jalan dan tersesat di kawasan BANGRAK, dan akhirnya ketemu stasiun mrt saphan taksin, dan melanjutkan ke stasiun SURASAK, berdasarkan petunjuk dibelakang RS. St Louis, akhirnya kuberjalan ke arah rumah sakit tersebut, namun tanda-tanda masjid gak ketemu, setelah melewati beberapa gang akhirnya kutanya penjual makanan yang kebeteulan berkerudung, dimanakah letak masjid jawa, akhirnya ibunya menyuruh tukang ojek yang tadi mengantarkanya untuk mengantarkan aq ke masjid jawa, free, akhirnya tukang ojek tersebut ( fyi ;sebelum ada ojol, bangkok ada ojeg2 ditempat2 tertentu dengan ciri khas rompi orange), setelah sampai di masjid jawa, waktu masih relatif siang jam 17.00, sedangkan magrib masih lama 19.00, ooh no, setelah ngobrol sejenak, dan photo2, dan kondisi tu
buh yang smakin lemah, akhirnya kuputuskan untuk ekplore kawasan masjid jawa, akhirnya langkah berhenti di kawasan pemakaman etnis teo chew, yang kebetulan jalan meuju pemakaman tersebut dijadikan sebagai tempat jogging dan olah
raga yang asri, sambil duduk2 dan tiduran di kursi taman, sambil berfikir kenapa waktu lambat sekali di bangkok, akhirnya kuputuskan untuk kembali ke masjid darul aman kembali, aza berbuka disana, kemaren masih penasaran dengan kudapan yang mirip Kue Dongkal dan kari hijaunya yang mantab, lha piye ni caranya pulang, akhirnya kuptuskan naek ojek, ke stasiun MRT Surasak, alangkah kagetnya sebenarnya letak masjid jawa tidak jauh dari stasiun tersebut hanya melewati gang-gang sempit aza, ok next time bisa dicoba jalan kaki ni kesana hahaa,

ya namun karena waktu menjelang magrib kuputuskan untuk pulang ke hostel sejenak untuk mandi, dan bersih2 diri, dan kemudian menuju masjid darul aman kembali,untuk menuntaskan rasa penasaran akan menu tersebut,namun apa daya menu utama y berbeza dengan yang kemarin, ya wis lah, hujan trus turun, membuat mager entah kemana, coz malam terakhir di kota Bangkok,

so kayakna gag afhdal kalo di bangkok gak ke Patpong, hahahaha, lha ini kan bulan ramadhan, ya wis lah rasa penasaran lebih besar, akhirnya keputuskan menuju ke lokasi tersebut, namun apa daya mungkin Allah SWT masih melindungiku hahaha, kemampuan membaca petaku mendadak hilang,
lokasi2 tersebut tidak ketemu,  ya  malam semakin larut, n jalanan semakin sepi, akhirnya ku mampir ke Mall, untuk membeli Mc D, sebagai bekal untuk sahur nanti, dan pulang ke hostel, setelah ta chek richek kenapa gak ketemu jebolno salah turun seharusnya di stasiun sala daeng, ya ya ya berarti Tuhan belum merestuinya hahahaha, dan belum bisa tidur akhirnya nongki aza, kemarin malam di jalan menuju masjid ada kayak angkringan tempat nongkrong anak muda yang menurut tebakanku tempat kumpulnya anak2 Thai selatan , ok lah its time untuk icip-icip TEH THAI yang asli, plus pesan Murtabak ( kalau di Indonesia Martabak), setelah puas akhirnya tidur, tetapi temen2 kamarku koq belum padha pulang kemaren malam pulang diatas jam 12.00 kemana aza ya mereka menghabiskan waktu, jadi penasaran ni...
....
Bersambung....