Thursday, May 23, 2019

BOROBUDUR TRIPS

Sebetulnya festival lampion, puthuk setumbu, bukit rhema/ gereja ayam, ini samasekali tidak direncanakan, bangun tidur langsung ke stasiun, dengan tujuan Yogyakarta, kalo dapat tiket lanjut kalo engak dapat lanjut tidur, Tak banyak bekal yg dibawa hanya tas kecil, berisi kamera, n baju kemeja, singkat cerita sampailah di yk, lanjut naek bus umum dari terminal jombor ke borobudur, backpackeran judulnya, PR nya 2. (dua) Tiket festival lampion n mau nginep dimana?

Hingga menjelang magrib PR P tsb belum kejawab, padahal udah di area lumbhini, sembari lihat berbagai aliran budha menjalankan ritualnya, dalam beberapa tenda, so coz harus berbuka puasa akhirnya aq keluar kompleks,untuk sekedar makan dan minum, N good times, ketika lewat meja panitia, masih ada tiket untuk festival lampion, ok grab it, n dapat jatah sesi ke 2, jam 22:00 an, ok fine, stelah makan,magriban, via app akhirnya dapat homestay termurah di daerah ngaran, n dianter bang ojek utk check in

Stelah rehat sejenak, lanjut ke borobudur, fyi festival lampion, terdiri 2 sesi jam 19 n 22 dg /sesi 2x, kapasitas 1500 org, n salut utk panitia, yg mengemas dg sangat baik termasuk view n angle yg menarik buat jurnalis n potographer pro/amatiran, n open utk smua agama, Fyi juga, utk penerbangan lampion dipusatkan 2 titik, 1 closed di altar waisak, n yg lainya open di lumbhini, dg diawali penjelasan sejenak, tentang tujuan n latarbelakang serta bagaimana menerbangkan lampion dg baik n benar , meditasi/ berdiam diri sejenak, kmd inti acara, Tepat stelah pkl 00.30 acara selesai, bagi yg budhist dpt lanjut ke altar di area candi, utk mengikuti ritual n detik2 waisak sekitar jam 04.00 lebih, so akhirnya aq pulang aza, n mbungkus utk sahur, apakah besok mau liat sunrise, ah lihat aza nanti, coz badan udah pegal2.



Eh bak pucuk dicita ulam tiba, stelah sahur n shubuhan, kamar sebelah yg katanya single traveler dari korea/jepang, dibangunkan utk liat sunrise di puthuk setumbu, wow akhirnya stelah tanya dg ownernya ok nanti dianterin via motor just 50 k, Stelah berkenalan, dg ce tersebut, rupanya bukan dari kor/ jpn, tapi

rrt, chongqin tepatnya, n indonesia ialah negara ke 10, n borobudur adalah fist stop utk kemudian dilanjut ke desnitasi lainya, n stelah puas melihat beautiful sunrise, mrs chery nanya apakah itu gereja ayam, yang kebutulan dari puthuk setumbu terlihat jelas sekali, Yes, aq jawab, n bagaimana nyampe kesana, y berhubung kalipertama, akhir kutanya mas2 yg jualan, diputhuksetumbu, yup ada direct rute, dg jalan bertanah naik turun, just 15 menit, yup akhirnya kutelp bpknya yg jemput, bisa dijemput diparkiran gereja ayam, ok

Yup, akhirna aq n mrs cherry, ekplore gereja ayam ( yang bentuknya seperti ayam, yg sbnranya merpati atau bukit rhema, yg jelas iki bukan kisah cinta n rangga lho y, 😊, n yg menarik ini tmpt utk prayers room, d

engan banyak ruang, open untuk all religion, tiket dapat ditukar souvenir/keripik, its good,
Thx u pak is, owner , ngaran II, slain tempatna bersih, service excelent, n ramah, jadi betah, n boleh ni kpn2 kesana lagi 😊, n thx mrs cherry, yg jadi teman perjalanan krg lbh 3 jam, meski ta sempat bertukar cp,smoga brkesan, n happy traveling


Wednesday, May 08, 2019

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 4


Belajar dari pengalaman kemarin, bangun agak malaman dikit, sehingga ada waktu relatif banyak untuk menghabiskan Mc D, dan Membuat Teh panas manis, setelah terdengar adzan shubuh, melangkahlah ke Masjid, ya meskipun tidak seperti terawih, namun shubuh tetap  jamaah

cukup ramai, kemudian pulang ke hostel, what belum sempet beli oleh2 ni, padahal hari terakhir di bangkok,  ya udahlah besok pagi ta ke pratunam market,

bangun jam 08.00, teman2 sekamar cewek2 dari johor, sudah siap2 juga packing untuk pulang ke negaranya, membawa berkoper-koper barang, n perjuangan mereka juga luar biasa, setelah hampir seminggu, dan pulang pun nanti rencananya menginap di bandara, pamit sejenak, untuk menuju ke pratunam mall, betapa kagetnya, belum buka, whaat betapa lambatnya ini kota bangkok, jam 08.00-09.00 jalanan masih lenggang dan pertokoan masih banyak yang tutup, padahal jam 10.00 target check out,

ya pratunam mall hampir mirip dengan blok M, tanah abang, PGS, maupun pasar baru Bandung, namun memang agak bersihan sedikit, berhubung masih banyak toko-toko yang masih tutup, akhirn
ya kuputuskan untuk ekplore disekitaran, dan selfie didepan KBRI Bangkok ( hahaha salah satu keingi
nan dari kecil yang akhirnya terwujud, photo didepan KBRI di negara asing).

stelah sampai hostel, mandi, dan check out, sehubungan pesawat take off 19.30, akhirnya kugunakan untuk ekplore bangkok sampai sore, tapi mau kemana, ok rasa penasaran yang tinggi terhadap masjid dipinggir sungai chopraya ( masjid Ridwanul M
uslim berdasarkan info yang aq googling) belum terobati, akhirnya naik BTS menuju kembali ke Saphantaksin, diamati dengan cermat sepanjang sungai tetap belum ketemu, akhirnya turun di pier Wat Arun, berhubung cuaca panas menyengat dan kondisi puasa, akhirnya tidur-tiduran disekitar taman kuil yang menjadi salah satu landmark, menjelang dhuhur, setelah buka peta jebolno dekat kuil tersebut ada masjid, dan tertua di kota bangkok/thailand, masjid TON SON,
y betul jalan kaki tidak lebih 15 menit ke belakang wat arun menuju jalan besar kemudian menyabran, dan lokasinya dibawah jembatan layang,

setelah dhuhur dan istirahat sejenak, kuputuskan kembali ke wat arun, dan melanjutkan perjalanan menuju ke pusat mall dikawasan SIAM,  turun di national stadium, kemudian jalan kaki MBK, Siam Square,dsb, sambil ngadem, sebenernya mau ekplore lebih dalam namun,sayangnya sedang penghematan, dan disalah satu mall tersebut sebenarnya juga ada Patung Lilin tokoh2 bes
ar dunia,

waktu trus berjalan hingga menjelang 17.00, dan lanjut pulang ke bandara Don Muang, gerimis dan hujan membuat langkah-langkah semakin berat dan deg-degan, bagaimana ini pesawat akan terkejarkaj, setelah turun dari mochit, nunggu bus, coz nunggu yang no 1 lama, akhire pilih yang yg 2, coz belum tahu situasinya nanti turun dimana, jebolno bandara  memanjang, ketika banyak penumpang yang turun, ikut turun, whaattt... jebolno salah pintu, di cargo, akhirnya harus jalan kaki menuju pemberangkatan international sekitar 3 km, ampe di pemberangkatan internasional, semakin lemas, coz antrian luar biasa panjang, hampir 1 jam, mengantri, akhirnya nunggu digate, coz belum beli oleh2, akhirnya beli di jaringan toko King Power, yang mensponsori klub liga inggris Leicester city,n hanya membeli snack manis dan keringan buah-buahan khas Thailand,

stelah  agak tenang akhirnya baru dapat menikmati suasana Don Muang, dan ketika jam berbuka puasa tiba akhirnya beli makanan di bandara yang ada tulisanya hahal, hanya roti, dan segelas teh,  bersamaan, lagu kebangsaan Plengchard Thai di kumudangkan, (FYI dimanapun berada baik ditempat umum atau televisi, ketika senja lagu kebangsaan tersebut selalu diputar) dan sebagian calon penumpangpun khususnya warga thailand  berdiri sejenak untuk menghormatinya,

singkat cerita akhirnya bye-bye bangkok, dan baru makan besar diatas pesawat mie goreng Kari Hijau terasa nikmatnya., seeeettt mantab, ini ini kari hijau, membuatku ingin kembali kesana, masih banyak yang belum terekplore foodstreet, nightlife, festival2, kawasan sukhumvit, rajamangala stadio
n, khaosan road, or salah satu impian juga menjelejah ke thailand utara, "segitiga emas", berkereta menuju vientiene laos, or menyebrang ke siamreap or kamboja, atau pula bekereta dari KL menuju bangkok, or sekedar menikmati thailand selatan, phuket, krabi or mungunjugi komunitas muslim di patani, yala, narathiwat.... ho ho ho.
.
sepesial thanks untuk masjid darul aman, yang telah menyediakan ifthar sehingga aq gak kebingungan makan dimana.? hahaha, FYI, semua masjid yang kukujungi tersebut, insya allah selalu menyediakan ifthar, karena di pelataran/halaman telah disediakan kursi-kursi dan meja-meja, untuk berkumpul), y sebenarnya masih ada beberapa masjid lagi di Bangkok yang asyk dikunjungi bahkan ada Masjid Indonesia, selain Bangkok Islamic center di deket stadion rajamangala, atau di daerah shukumvit.

n selamat ulang tahun untuk diriku entah yang keberapa  hahaha, segala puji dan syukur hanya untukMu atas segala kenikmatan, smoga menjadi lebih baik baik lagi..( kupanjatkan doa itu didepan KBRI Bangkok, norak banget kan) :D

(donmuang, 16 juni 2017)



Tuesday, April 16, 2019

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 3

whaatttts terbangun 15 menit sebelum shubuh, n tidak ada peringatan imsyak,  panik dunk, akhirnya bergegas menuju ke dapur hostel, dengan pedenya langsung memasak air, kurang lebih 5 menit kemudian stetah mendidih sebagian dituangkan dalam secangkir teh dan sebagian lagi ke mangkuk, namun betapa kagetnya setelah mencermati bungkus mie instant tersebut rupanya ada label "Rasa Babi Panggang", akhirnya gak jadi di buatnya, dan "apesnya" mie tersebut satu-satunya yang tersisa didalam pantry hostel, n mau pergi ke 7eleven mepet, akhirnya kuputuskan untuk minum teh aza, dan makanan kecil yang ada ditoples sebagai kudapan, belum slesai menyereput teh, terdengar adzan shubuh, OMG selesaikan or langsung ke masjid,

kali pertama shubuh di Bangkok, diluar dugaan jamaah masjid darul aman relatif full di ruangan utama, setelah dzikir dan berdoa selesai, bangkok masih sepi dan masih gelap, akhirnya kuputuskan kembali ke hostel, melanjutkan tidur,  dan terbangun pukul 09.00, 

setelah say hello dan bencengkerama dengan rekan2 sekamar cewek2 abg dari johor, mandi kemudian dilanjutkan perjalanan dengan target destinasi Wat Arun, Wat Po, dan Grand Palace, yang kebetulan lokasinya berdekatan, dengan menggunakan moda transportasi Chao
Praya Ekpress  mengarungi sungai chaopraya, fyi, perahu tersebut bermacam2 jenisnya sesuai dengan bendera yang berada diburitan perahu, yang membedakan fasilitas, tarif dan kenyamanan,

sebenarnya salah satu misinya ialah menemukan masjid di pinggiran sungai chaopraya, yang menjadi lokasi film "haji Backpacker" namun sepanjangan perjalanan menuju pier (dermaga) Grand Palace,  masjid tersebut belum ketemu, padahal kalau melihat peta,satu-satunya masjid yang masyhur ialah Masjid Haroon di pinggiran chaopraya, di Pier 1, namun apakah masjid itu yang menjadi lokasi film tersebut, coz setelah melewati Pier 1, tak tampakpun masjid itu, hanya ada satu bangunan kuno, gereja, dan kantor berbendara prancis, ok lah nanti pas pulang coba turun di dermaga tersebut.
chaopraya ekpress ini mengasikan sembari melihat pemandangan disekitar sungai yang menarik dan indah, berderet gedung gedung modern, kuil, serta kehidupan masyarakat disekitar sungai, apalagi kalo kita pake bendera oranye, tidak hanya termurah, meskipun full dan penuh sesak, namun dapat berbaur dengan warga thailand asli.,singkat cerita chaopraya ekpress tersebut berhenti di dermaga Wat arun, ekplore sejenak, namun berhubung sedang direnovasi, lanjutkan menyeberang ke dermaga Wat po, kemudian jalan sejenak, sampailah ke Wat Po, yang terkenal dengan Patung Budha Tidurnya, setelah ekplore yang rupanya kompleks tersebut cukup luas, bahkan ada sekolah, dan pusat pengembangan thai message, yang menarik setelah masuk diberikan sebotol air mineral.

stelah puas ekplorasi wat po, dilanjutkan jalan kaki menuju GRAND PALACE, yang sejatinya ada sebelahan dengan wat po,  namun pintu masuknya nun jauh disana sehingga memutar dan untuk masuk ke wilayah tersebut ada pemeriksaan polisi thailand, setelah ditunjukan
paspor dan di foto, ya penjagaan ketat dan tidak menyolok, mungkin dikarenakan antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban mengingat sang raja belum dikebumikan, sebenarnya ini misi yang lain ta'ziyah sang raja, :), ya semenjak sekolah dasar hingga saat ini, beliau raja negeri jiran yang masih eksis,  sebenarnya penasaran juga dimana sang raja disemayamkan apakah di grand palace, atau gedung depan, atau dilapangan sanamluang yang sedang dibangun kuil sebagai tempat bersemayam akhir, kebetulan pada waktu itu hari minggu, bersamaan dengan ratusan, penduduk thailand melakukan peribadatan dengan ciri khas baju hitam hitam, setelah masuk ke kompleks grand palace, selain kuil utama, juga terdapat kuil2 lainya, selain juga tempat tinggal raja, dan bahkan museum textil ratu sirikit,

karena panas menyengat dan kondisi puasa dan khawatir kondisi badan drop, setelah tiduran dan duduk disela sela kuil, akhirnya kuputuskan pulang, dengan chaopraya ekpress kembali, dengan turun di dermaga 1, dimana masjid haroon berlokasi, setelah turun, persepsi awal ada satu bangunan yang tak pikir masjid, jebolno bukan, akhir2 kucari lagi disekitaraan dermaga, cos berdasarkan petunjuk didepan kedubes prancis, namun rupanya tidak mudah menemukanya, bahkan malah mampir ke gereja dengan arsitektur yang khas Assumtion cathedral, setelah bertanya dengan penjaga gereja tersebut, ditunjukanlah arah ke masjid haroon, finally sampai juga, sholat dhuhur, kemudian istirahat leyeh2 hingga waktu ashar tiba,ya masjid tersebut berada di gang yang relatif sempit dan bersebelahan dengan makam muslim,

setelah relatif segar dan kuat badan, what next, tujuan berikutnya iala
h buka puasa/magriban di masjid jawa, kayaknya menarik ki, ok akhirnya kuputuskan untuk jalan kaki explore menuju jalan raya, mencari mrt terdekat, namun sepanjang jalan belum ada tanda2 dimanakan stasiun mrt tersebut, dan malah melewati pusat Glemstone wauah tertarik untuk mampir nih, padahal pingin bawa saphir thai atau myanmar yang mashyur tersebut namun apa daya, karena gak ada budget untuk beli itu akhirnya ta lanjut aza terus menyeusuri jalan dan tersesat di kawasan BANGRAK, dan akhirnya ketemu stasiun mrt saphan taksin, dan melanjutkan ke stasiun SURASAK, berdasarkan petunjuk dibelakang RS. St Louis, akhirnya kuberjalan ke arah rumah sakit tersebut, namun tanda-tanda masjid gak ketemu, setelah melewati beberapa gang akhirnya kutanya penjual makanan yang kebeteulan berkerudung, dimanakah letak masjid jawa, akhirnya ibunya menyuruh tukang ojek yang tadi mengantarkanya untuk mengantarkan aq ke masjid jawa, free, akhirnya tukang ojek tersebut ( fyi ;sebelum ada ojol, bangkok ada ojeg2 ditempat2 tertentu dengan ciri khas rompi orange), setelah sampai di masjid jawa, waktu masih relatif siang jam 17.00, sedangkan magrib masih lama 19.00, ooh no, setelah ngobrol sejenak, dan photo2, dan kondisi tu
buh yang smakin lemah, akhirnya kuputuskan untuk ekplore kawasan masjid jawa, akhirnya langkah berhenti di kawasan pemakaman etnis teo chew, yang kebetulan jalan meuju pemakaman tersebut dijadikan sebagai tempat jogging dan olah
raga yang asri, sambil duduk2 dan tiduran di kursi taman, sambil berfikir kenapa waktu lambat sekali di bangkok, akhirnya kuputuskan untuk kembali ke masjid darul aman kembali, aza berbuka disana, kemaren masih penasaran dengan kudapan yang mirip Kue Dongkal dan kari hijaunya yang mantab, lha piye ni caranya pulang, akhirnya kuptuskan naek ojek, ke stasiun MRT Surasak, alangkah kagetnya sebenarnya letak masjid jawa tidak jauh dari stasiun tersebut hanya melewati gang-gang sempit aza, ok next time bisa dicoba jalan kaki ni kesana hahaa,

ya namun karena waktu menjelang magrib kuputuskan untuk pulang ke hostel sejenak untuk mandi, dan bersih2 diri, dan kemudian menuju masjid darul aman kembali,untuk menuntaskan rasa penasaran akan menu tersebut,namun apa daya menu utama y berbeza dengan yang kemarin, ya wis lah, hujan trus turun, membuat mager entah kemana, coz malam terakhir di kota Bangkok,

so kayakna gag afhdal kalo di bangkok gak ke Patpong, hahahaha, lha ini kan bulan ramadhan, ya wis lah rasa penasaran lebih besar, akhirnya keputuskan menuju ke lokasi tersebut, namun apa daya mungkin Allah SWT masih melindungiku hahaha, kemampuan membaca petaku mendadak hilang,
lokasi2 tersebut tidak ketemu,  ya  malam semakin larut, n jalanan semakin sepi, akhirnya ku mampir ke Mall, untuk membeli Mc D, sebagai bekal untuk sahur nanti, dan pulang ke hostel, setelah ta chek richek kenapa gak ketemu jebolno salah turun seharusnya di stasiun sala daeng, ya ya ya berarti Tuhan belum merestuinya hahahaha, dan belum bisa tidur akhirnya nongki aza, kemarin malam di jalan menuju masjid ada kayak angkringan tempat nongkrong anak muda yang menurut tebakanku tempat kumpulnya anak2 Thai selatan , ok lah its time untuk icip-icip TEH THAI yang asli, plus pesan Murtabak ( kalau di Indonesia Martabak), setelah puas akhirnya tidur, tetapi temen2 kamarku koq belum padha pulang kemaren malam pulang diatas jam 12.00 kemana aza ya mereka menghabiskan waktu, jadi penasaran ni...
....
Bersambung....

Thursday, May 31, 2018

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK 2


Setelah istirahat sejenak, oh ya fyi di hostel tempat menginap, 1 kamar berisi 4 tempat tidur mix cowok/cewek, n ini tentunya juga akan menjadi pengalaman cukup menarik, memang bukan yang pertama dulu pas di
singapura juga sama, namun 1 kamar berisi 16 tempat tidur, dan dapat informasi teman satu kamar 3 orang cewek dari johor malaysia, so berarti aq cowok sendirian hahaha..mesti pikiran ngeres tokh, hanya omes  aza yang punya pikiran demikian, kita mah biasa aza...

kembali ke laptop, waktu menunjukan pukul 17.00 kumulailah ekplore bangkok, dengan tujuan pertama MASJID DARUL AMAN, di jl. Petchaburi soi 7, tidak jauh dari tempat menginap, hanya sekitar 500 meter, berjalan kaki, dengan harapan bisa shalat magrib, dan terawih, namun setelah sampai apadaya Magrib waktu Bangkok 19.00, so suasana masih sepi, hanya, di gang tersebut banyak
sekali penjual makanan ala street food thailand yang akan menyiapkan barang dagangan. so brarti nanti buka puasa gak masalah.


coz karena msih cukup lama, akhirnya kuputuskan kembali menyusuri jl. petchaburi dengan berjalan kaki menuju ke arah Pratunam  market, suasana sore nan ramai, menyebabkan perasaan capek menjadi hilang, karena terlalu penasaran ada apa aja disana, ada beberapa yang ngehits diantaranya PLATINUM FASHION MALL, belum sepenuhnya terekplore, ok don't worry be happy maybe next time, karena  waktu menjelang magrib, akhirnya kuputuskan kembali ke masjid darul aman,


antara senang, gembira, dan terharu, syahdu, suasana masjid diluar dugaan penuh riuh, dengan berbagai dekorasi menyambut ramadhan, dan juga diselenggarakan ifhtar bersama, dan saumur-umur baru kali pertama ifhtar dengan berbagai etnik dan suku bangsa,


fyi ifthar bersama dimulai dengan makanan snack, yang disajikan bersama-sama, dengan dibagi menjadi 4-6 orang, ya meskipun makanan ringan namun sesungguhnya cukup mengenyangkan, coz ada kurma, rambutan, berbagai kue, bubur, dan juga snack2 khas yang  mungkin tidak ditemui di tanah air,

kemudian dilanjut shalat magrib berjamaah, dan setelah itu baru makan besar, dengan berbagai lauk, disajikan secara prasmanan, dengan berbagai menu,  all you can eat pokoknya lah, sambil menunggu isya akhirnya kupulang ke hostel untuk mandi sejenak, shalat tarawih di masjid dilaksanakan relatif agak malaman, dimulai 20.30-21.00 dan selesai skitar 1-2 jam kemudian, secara umum pelaksanaannya ya hampir sama dengan  tanah air, ya iyalah mosok berbeza, setelah selesai shalat taraweh kuputuskan langsung pulang aza, coz suasana jalanan sudah sepi, dan istirahat, sahur kayaknya gak masalah sebelum ke kamar tadi melewati dapur dan disediakan  mie instan, teh, kopi, daan snack dalam toples yang masih banyak , yup inilah kelebihan dari hostel ada dapur, laundry serasa rumah sendiri.

bersambung...



Monday, May 28, 2018

RAMADHAN TRIP IN BANGKOK I

Krungthep Maha nakorn atau yang lebih populer Bangkok, merupakan salah satu tujuan para traveler dunia, dan masuk dalam salah satu impian masa kecilku untuk kukunjungi suatu hari nanti,

rencana ke Bangkok sesungguhnya telah tersimpan lama, namun slalu belum terlaksana, dan baru terwujud ramadhan 2017, yang pada awalnya justru tidak direncanakan, berawal dari iseng searching internet menunggu waktu imsyak, mendapat notifikasi tiket promo bangkok, untuk pemberangkatan 2 hari kedepan, tanpa pikir panjang it' s time to Grab it, kalau tidak sekarang,kapan lagi, n kayaknya akan menarik, coz dapat merasakan ramadhan di negeri yang mayoritas non muslim, dan juga dapat merasakan suasana duka mendalam setelah mangkatnya king Bhumibol Abulyadej,

dengan antusias dan modal nekad, akhirnya kumulai dengan hunting tiket kereta, untuk kebarangkatan malam itu menuju Jakarta, coz jarak tempatku ke bandara soetta relatif jauh, setelah fixed dapat tiket kereta, dilanjutkan dengan menukar uang rupiah ke Bath, sebagai persiapan pas disana, kemudian untuk akomodasi disana belum terputuskan coz selain blank wilayah bangkok,  ada beberapa,pertimbangan selain murah, bersih, dekat dengan stasiun mrt, wisata, juga kayaknya tidak jauh dari masjid agar dapat merasakan ya nuansa ramadhan di kota bangkok,

sedangkan itenary dibuat mengalir aza yang penting target destinasi utama seperti Grand Palace, wat arun, dan menjelejah sungai chao praya, serta mengunjungi beberapa masjid di bangkok untuk sedikit mengetahui gambaran dan suasana ramadhan di sana menjadi prioritas utama,

semakin senja, semakin dagdigdug, coz persiapan belum cukup matang, namun akhirnya ketika malam tiba, Bangkok Iam coming...., dimulai dari stasiun kereta menuju Gambir, dan tiba menjelang imsyak, setelah sahur sejenak, dan shubuhan, yang menjadi pertanyaan bagaimana cara menuju bandara soetha, taxi jelas bukan pilihan utama, akhirnya kuputuskan naik DAMRI Bus, menuju Bandara, terlalu pagi sampai bandara, coz pesawat take off sekitar jam 10.00 an, namun menunggu waktu tersebut untuk kembali searching hostel, pilihannya sesungguhnya ada 2 yakni di khaosan road, atau di pratunam namun setelah galau beberapa jam, akhirnya kuputuskan booking hostel didaerah pratunam,dengan alasan konon area favorit orang indonesia, coz dekat dengan tempat belanja dan mal ternama di Bangkok juga ada KBRI (kayaknya asik nih bisa berselfie di depan KBRI)


singkat cerita, sesuai jadwal pesawat take off menuju bandara Don Muang, dan diluar dugaan pesawat full penumpang menuju bangkok, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, tibalah pesawat landing di bandara don muang, bandara legendaris yang saat dipergunakan untuk pesawat LCC ( Low cost courier), setelah proses imigrasi selesai, welcome to thailand,

setelah mengikuti petunjuk dari google dan berbagai situs backpacker, akhirya ku ikuti petunjuk tersebu, dari don muang, naek bus no 1, menuju stasiun MRT  MOCHIT, yang menarik Busnya meskipun agak lama, namun lumayan nyaman, dan kondukturnya menggunakan semacam tabung kecil yg dilubangi untuk mengumpulkan coin, dan menyusun seperti kipas untuk uang kertas,dari penumpang,

setelah sampai di Mochit, ada yang menarik di seberang stasiun rupanya Cathucak market, yang konon katanya terbesar di asia tenggara, ok lah next time lanjut aza naik MRT menuju Ratchnadewi statiun terdekat dengan tempat hostel menginap, setelah sampai tempat tujuan, ada sedikit kebingungan, dengan traffic yang lumayan rame, dan seperti biasa kemampuan membaca peta menjadi blank, tetiba terdengar suara adzan ashar, wow takjub tidak menyangka, padahal di negeri mayoritas budha, adzan ashar terdengar cukup jelas, setelah menebak arah dan tujuan akhirnya sampai ke hostel, check in, dan rehat sejenak.


bersambung......


Saturday, August 01, 2015

NGEBOLANG KE TUMASIK PART IV ( Darul Takzim)

yup pagi itu tekad menyeberang ke malaysia smakin membuncah, coz piti semakin menipis, setidaknya bisa hemat lah makan siang/sore hehehe, tapi yang menjadi pertanyaan mau kemana? setidaknya ada 3 destinasi yakni KL, Malaka, or Johor Bahru, stelah mempertimbangkan masak-masak kupilih johor bahru coz deket dengan singapore dan bisa bolak balik tanpa kemrusung,  dan ada peluang nonton final bulu tangkis seagames nomor perseorangan, coba bandingkan dengan KL yang kurang lebih menempuh perjalanan 6 jam, dan Malaka 4 jam, apabila berangkat jam 9:30 sampai disana jam berapa, mau ngapain aza, apakah worth it dan balik ke singaporenya kapan, coz besok pagi jam 11:00 harus take off menuju tanah air, yup akhirnya setelah sarapan roti tawar dan selai, di lanjut jalan kaki menuju terminal Queen Street, setidaknya ada 3 penyedia bus yang melayani singapore ke Johor bahru yakni causewaylink (bus kuning), SBS (bus merah), dan SMRT (oranye putih), monggo tinggal di pilih yang mana, smrt akan berhenti di tiap halte, SBS busnya bagus tapi relatif jumlahnya lebih sedikit dibandung causewaylink, setelah beli tiket menuju Johor bahru, senilai 3,5 SGD, dengan caausewaylink perjalanan menuju Johor Bahru dimulai, sebagai catatan tiket tadi harap disimpan coz akan dimanfaatkan saat pemeriksaaan imigrasi di woodlans check point, dan johor bahru check point nantinya, sehingga setelah chek imigrasi bisa langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan penyedia bus yang sama tanpa biaya tambahan
.

singkat cerita tibalah di checkpoint Johor bahru " bangunan sultan iskandar", ini kali pertama memasuki perbatasan malaysia, kesan pertama bangunanya cukup megah, dan cukup ramai, bahkan menurut info setiap weekend akan padat dan rame skali karena banyak warga singapore atau sebaliknya melintas check point tersebut, ketika sampai petugas imigrasi seperti biasa menanyakan berebrapa pertanyaan standar;
petugas imigrasi (PI)  : berapa lama di malaysia
aq: 1 hari petang udah balik lagi ke singapore
PI :c
ukup kah
aq : ya tak cukup, ini awal mula untuk next trip, ke JB awalnya tidak aq rencanakan, coz timnas gagal lolos final seagames, akhirnya ya jalan2 ke johor bahru
PI: tertawa ngakak, wauh nonton bola sepak tak dapatlah emosyen,rencananya kemana aza ke johor bahru
aq : Lego land dan city tour JB
singkat cerita petugas Imigrasi meminta menunjukan tiket balik ke Indonesia, akhirnya kutunjukan printed out tiket balik ke tanah air, dan akhirnya paspor di stempel,
 y mungkin petugas tersbut curiga wajahku sperti TKI dan pingin overstay disana kali, coz aq gak bawa2 apa hanya tas kecil, dan sendirian lagi :)

yup ini mungkin bisa menjadi catatan ketika di chek point selain pasport, perlu siapkan juga Print out tiket PP, serta kemungkinan itenery/jadwal perjalanan sehingga tidak berlama-lama di chekpoint imigrasi hehehe

setelah keluar check point  Bangunan  sultan iskandar yang megah disebelahnya langsung masuk ke JB central dan Mall johor via jembatan antar gedung hingga melawati Jl. wong ah fok, dan setelah keluar cari tempat makan dan ketemulah warung di jalan wong ah fook, dan bener saja harganya sangat miring dibanding dengan di singapore,  sambil makan ayam goreng, memikirkan ngapain aza di johor bahru, coz suasana panas menyengat, apakah jadi ke lego land, n hellokity land, akhirnya kuputuskan gak jadi, coz gak worth it lah hanya untuk selfie di depan pintu gerbang lego land, sambil melihat peta yang telah aq download sebelumnya, kuptuskan untuk ekplore di sekitar JB city square tersebut, dengan berjalan kaki kutelusuri jl. wong ah fook, dan jebolno mengarah ke selat johor, akan ditemui banyak tempat makanan, trus stelah melewati pasar seni dan mengarah ke sultan ibrahim building, ada spot menarik yakni Gudwara Sahib Sikh Temple dan  sebelahnya ada Raja Maha mariaman Deshatanam Temple, dan masjid india,,

setelah melihat-lihat sultan ibrahim building bangunan kolonial dengan arsitektur yang khas, kemudian kuputuskan untuk jalan kaki menuju ke Abu bakar mosque,masjid yang dibangun 1892-1900 dengan gaya arsitektur english victoria dengan menghadap ke selat johor, dan disamingnya johor bahru zoo, kayakna menarik nih, dan di peta cukup dekat, dan sebelum nyampe gedung itu akan melewati gedung-gedung perkantoran pemerintah di johor bahru, termasuk JOTIC( johor tourism information center), dengan semangat 45 kutelusuri arahan peta tersesbut, namun langkah demi langkah smakin surut coz cuaca panas menyengat, ditambah koq gak nyampai-nyampai serta jarang sekali menemui orang jalan kaki, membuat pesimis akankah aq nyampai ke masjid tersebut apalagi adzan dhuhur sudah berkumadang dan betapa kagetnya diseberang terlihat halaman yang sangat luas istana park, n bisa dibayangkan luasnya seperti apa, dan masjid tersebut menurut perkiraanku di belakang taman tersebut,
akhirnya dengan istirahat sejenak di depan JOTIC, kuputuskan untuk melanjutkan jalan kaki menuju masjid menyusuri jl.skudai, melawati istana tersebut, semakin melangkah trotoar semakin menyempit dan didepan halaman istana tersebut hanya parit kecil, dengan dibeberapa sisi,ada papan peringatan, melewati pagar diancam ditembak begituilah kira-kira gambar peringatan tersebut.

bisa dibayangkan dengan panas menyengat,  plus imidasi papan peringatan serta jalanan yang rame yang sepi pejalan kaki membuat langkah-langkah semakin berat, dan singkat cerita akhirnya sampailah ke Masjid Sultan Abu bakar yang megah dengan aarsitektur kolonial, dengan latar selat johar, dan disampingnya johor baru zoo, worth it.

setelah ambil wudhu, sholat dhuhur, kemudian istirahat, pinginya tidur sejenak, namun gak bisa tidur, coz banyak pertanyaan nanti pulangnya gimana jalan kaki seperti tadi....oh no...maturnuwun, ta amati lingkungan sekitar tidak ada halte angkutan umum, hanya taxi yang lalu lalang dan itupun bawa penumpang,ya sudahlah aq explore lingkungan masjid yang indah tersebut, n ketika ada taxi parkir di masjid tersebut, kucoba tanyakan apakah bisa mengantar ke JB central, n sopir taxi tersbut bisa,dan kutanya ratenye, dia bilang pake argo,  oke akhirnya kuputuskan aza pulang ke JB central, dan sopir taxi tersebut sangat ramah, bahkan putranya bersekolah di aceh, dan banyak tetangganya yang kuliah di solo dan yogyakarta, dan diluar dugaan cukup murah juga taxi disini hanya 7 RM, dan masih diberikan diskon pula....hehehe, tapi aq gak ambil diskonya, ya aq udah cukup terima kasih setelah beberapa jam sebelumnya hampir desperate...hahaha

setelah sampai JB central, akhirnya ku explore spenuhnya JB square, kutulusuri lantai demi lantai dengan maksud sebenernya ngadem, hehe. ya JB square ya seperti umumnya mal2 di negeri, langkah ku terhenti di Kapitan salah satu toko disana, yang jual produk-produk snack, makanan, minuman khas negeri jiran, dan kuputuskan untuk beli oleh2 beberapa bungkus coklat, dan kacang,

stelah puas akhirnya balik lagi ke singapore, and naik bus yang sama, dengan rate3,5 RM, yup harga sama dengan kurs berbeza....,langsung ke queen street, dan istirahat sejenak di hostel, kemudian berangkat lagi national sport hub, melihat suasana final sepakbola thailand vs myanmar, n suasananya cukup rame dengan dipenuhi pendukung kedua belah pihak, dan yang cukup mengagetkan buatku ialah banyaknya pendukung myanmar di singapore, n aq baru nyadar rupanya ada puluhan ribu orang myanmar memang tinggal di singapore dan baru kutahu juga ada burmese temple di daerah novena sono..

dan malem ini sebelum tidur, kuakhiri dengan makan malam mie goreng dan es teh tarik,di zam2 resto, stelah itu tidur,  pagi terakhir di singapore stelah sholat shubuh di masjid sultan ketemu rekan indonesia yang dari solo tersebut dan cukup banyak informasi/pengalaman yang bermanfaat bagiku yang pemula dalam hal backpackeran.

tak terasa waktu demikian cepat stelah chek out dari hostel, langsung kulanjutkan naik mrt ke changi airport, dan jantugku smakin berdegup cepat coz sampai changi jam 10;30 lebih, dan harapanku bisa menikmati suasana changi airport yang cozy, jadi penuh ketergesaan, coz aq gak inginm ketinggalan pesawat, if ketinggalan selain hangus tiketnya juga harus membeli tiket lagi yang harganya bisa sampai 3 jutaan lebih..:(,  n stelah sampai counter AA, ta chek gak ada tulisan yogya, jangan-jangan boarding udah ditutup nih, jatung berdegub cepat, akhirnya diakhirkan ke counter pojokan, n coz tidak pakai bagasi sehingga langsung diinformasikan boarding udah buka,  n ta liat jamku udah jam 11:00-an lebih, n boarding gatenya rupanya relatif jauh, setelah melewati imigrasi, finaly sampailah ke boarding gate, n terbanglah menuju tanah air tercinta......n dari atas awan ucapan happy b'day kepadaku bergema....entahlah ultah keberapa aq gak hitung hehehe

yup cukup banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkan, dan jadi teringat serta merenungkan quotes, " orang yang sering traveller hidupnya akan lebih sukses daripada lainya, coz dalam perjalanan dituntut untuk disiplin, hemat,cermat , open minded serta banyak ketemu orang dengan berbagai latar belakang bangsa, negara, adat istiadat, budaya dsb"

so finally yang pertanyaan next trip kemana? hehehehehe