Friday, April 24, 2009


LIFE IS CHEAP in INDONESIA ?*


Kalimat di atas mungkin tepat apabila di hubungkan dengan perlindungan terhadap keselamatan publik di wilayah publik

Hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang banyaknya kerugian dan korban luka bahkan jiwa yang di akibatkan oleh oleh pemanfaatan,penggunaan fasilitas dan layanan publik, hal terbanyak tentunya di sektor transportasi baik darat, udara maupun laut, seperti kecelakaan baik yang di karenakan oleh kondisi kelaikan alat transportasi tersebut, human error, maupun yang lainnya, selain itu juga korban jiwa dan luka juga cukup banyak di temukan di area publik seperti Mall, Supermaket, Tempat wisata,dsb seperti kejadian baru-baru ini yang menimpa rekan dan sahabat kami yang mengakibatkan luka bahkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhnya ornamen beton di Plasa Simpang Lima Semarang atau juga seoarnag anak kecil yang terjatuh di Pasific Place,

yang menjadi pertanyaan berikutnya apakah kita sebagai pengguna layanan publik dan fasilitas publik di jamin keselamatan, adalah benar bahwa musibah tidak ada yang bisa menduga, namun adakah ada sebuah sistem dan manajemen yang memastikan adanya tindakan preventif dan protektif bagi penyedia layanan & fasilitas publik,sehingga korban jiwa & materiil yang di akibatkan oleh layanan & fasilitas publik baik di laut, udara dan darat, dapat di minimilasir

Apabila di telurusi lebih mendalam, sesungguhnya pemerintah telah mengeluarakan seperangkat aturan-aturan yang menjamin keselamatan publik, sebagai misal di sektor transportasi ada uji kelayakan dan kelaikan yang berkala, kemudian di gedung,pabrik, dan kantor, ada UU tentang sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja (SMK 3), dsb

namun mengapa hal tersebut masih terjadi, ada beberapa alasan yang menengarai adanya pelanggaran baik yang disengaja ataupun tidak, hal-hal tersebut di antaranya
  1. Motif Ekonomi Provider layanan & fasiltas publik (mengeruk laba meminimalkan biaya produksi & operasi) sehingga berpotensi untuk terjadinya kecelakan atau musibah
  2. Kekurang pedulian masyarakat, masyakarat sendiri terkadang kurang peduli apabila mengalami atau melihat sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya ataupun masyarakat lainnya.
  3. Law Enforcement yang lemah, apabila ada kecelakaan ataupun musibah yang terjadi hampir tidak yang di proses secara hukum secara tuntas, sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi penyedia layanan maupun fasilitas publik
  4. Tidak adanya lembaga atau badan khusus yang bertugas untuk mengontrol maupun memonitoring mengenai keselamatan publik, selama ini apabila terjadi permasalahan, kecelakaan, musibah, lembaga yang menangani masih bersifat sektoral, padahal hal tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak juga yang melibatkan lintas sektoral
oleh karena itulah kedepan mungkin kita bisa lebih sadar dan peduli akan keselamatan kita dan masyarakat lainnya khususnya apabila berkaitan dengan pengunaan dan pemanfaatan layanan serta fasilitas publik, karena hal tersebut tidak hanya berwenang bagi aparatur pemerintah saja,kedua bagi provider layanan & fasilitas publik hendaknya lebih mempriotitaskan juga keselamatan pengunjung atau pengguna layanan tersebut, dan perlu juga di bentuk lembaga khusus atau apapun yang memungkinkan masyarakat dapat komplain dan terlayani dengan baik, sebagaimana di negara-negara maju seperti Kanada, bahkan ada kementrian khusus yang menangani publik safety

so akhir kata, keselamatan publik merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, maupun penyedia/provider ditambah kepedulian kita, sehingga kedepan musibah yang di akibatkan oleh keteledoran,human error, ketidaklaikan dsb dapat di minimalisir, karena kita punya hak untuk hidup hingga ajal menjelang.....



*Postingan untuk Postingan serempak Loenpia.net


Saturday, April 11, 2009

BUKAN PUISI CINTA *

terdampar mencari makna,
sunyi di tengah riuh buana,
membawa angin merana,
krana mentari menyengat tak terkira

terdampar menafsir makna,
ketika riuh di tengah belanga,
membawa air selaksa,
srasa rembulan enggan menyapa..

terdampar memahami makna,
ketika riuh di sudut angkasa,
membawa bintang meredup sinarnya,
kala purnama enggan menampakan wajahnya