Sunday, October 05, 2008



LASKAR PELANGI THE MOVIE

ada adagium yang mengatakan apabila novel di filmkan hasilnya akan mengecewakan, namun apakah demikian dengan laskar pelangi yang diproduseri oleh Mira lesmana dan mizan groups, serta di sutradarai oleh riri reza, dan di perankan oleh anak-anak belitong asli dan didukung oleh 12 aktor kawakan....?

ketika film tersebut di rilis tanggal 25 september, menjadi pertanyaan berikutnya, apakah film tersebut se-seru novelnya, ataukah hanya visualisasi textbook dari novel best seller karya andrea hirata...?

setelah harap-harap cemas, apakah dapat tiketnya atau tidak, karena yang antri cukup banyak dan untuk pemutaran hari tersebut sudah sold out, akhirnya kesampaian juga nonton film ini

di luar dugaan, film tersebut rupanya bukan visualisasi textbox dari novelnya apabila di lihat alur dan plotnya, riri reza cukup berani untuk mendekontruksi novel tersebut menjadi plot-plot dan mozaik-mozaik yang akhirnya kemudian di rekontruksi sesuai dengan kepetingan visualisasi film yang dapat dinikmati oleh penonton selama 2 jam!, bagaimana hasilnya?

memang tidak adil kiranya kalo menyamakan antara novel dan film, karena novel selain jalinan cerita juga diksi atau pilihan kata menjadi kekuatan, sedangkan film visualisasi pesan menjadi titik utama agar penonton menjadi tertarik dan tak beranjak dari tempat duduk,

apabila dibandingkan novel dan filmnya, film tersebut mampu membuat penonton awam yang belum pernah membaca laskar pelangi, akan dapat mudah dicerna, karena film tersebut berhasil membuat pesan dan visualisasi yang simple sedangkan apabila kita baca novelnya cukup banyak di temukan istilah asing, sebagai contoh, adegan penemuan bakat mahar, mahar di novel menyanyikan lagu Tennessee waltz sedangkan di film mahar dengan bagus menyanyikan bunga seroja, atau soal-soal cerdas tangkas, soal-soalnya disesuaikan dengan usia tokoh2 pada cerita film tersebut sedangkan di novel kita akan menemukan soal-soal yang mungkin tidak dipelajari kita hingga bangku smu, atau pula jenis tarian yang di tampilkan anak2 laskar pelangi, di novel disebutkan tarian perang suku massai mara di Kenya (afrika) dan di Film tarian laskar pelangi terinsparasi dari tarian suku asmat,

selain hal tersebut film tersebut mampu memvisualisasikan telenta alami, anak-anak belitong, sepeti zulfani (ikal), ferdian(lintang), ataupun veris (mahar), dsb dengan baik,meskipun anak-anak tersebut belum punya jam terbang yang lebih, namun hasilnya sungguh diatas espektasi, disamping itu keindahan dan kondisi kekinian pulau belitong mampu di visualisasikan dengan baik, dan film tersebut juga membawa sarat pesan akan moral dan budi pekerti yang baik

kalaupun ada sedikit kekurangan kecuali kekuatan karakter pak harfan dan bu muslimah, yang lainya aktor senior yang mendukung tersebut serasa kurang lepas dan natural, disamping itu ada beberapa sine yang diambil serba tanggung, diantaranya ketika lintang berhadapan dengan buaya, apabila sine ini lebih di exploitasi seperti pada novelnya, mungkin hasilnya akan tambah menarik, disamping itu adegan flo yang menghilang di atas dahan-dahan, bagi pembaca novelnya akan memahami sebab kenapa dan bagaimana mengapa flo berbuat seperti itu, namun di filmnya hanya di buat sekilas,

dan yang paling membuat aq khawatir ada salah satu sine dimana ikal diberi hadiah oleh aling, apabila kita baca novel hadiah tersebut bergambar Edensor , sedangkan di film tersebut adalah menara Eifel di Prancis, yang menjadi pertanyaan berikutnya apabila film tersebut di bikin sekuelnya seperti novelnya, bagaimana hayoo...?karena edensor merupakan buku ketiga dari laskar pelangi..

dan sayangnya film yang layak mendapat pujian ini, tidak akan atau susah dinikmati oleh teman-teman kita yang tinggal di daerah dan kota-kota kecil di indonesia, karena sedikitnya akses terhadap gedung biaskop,

dan akhir kata, apabila ingin nonton, mungkin siapkan tisu karena emosi penonton akan diaduk-aduk oleh film ini, dan secara keseluruhan aku puas, meskipun visualiasasi tidak sesuai dengan textbook, namun pesan-pesan yang ada di buku dengan baik sekali di viusalisasikan seperti pendidikan yang termajinalkan, harapan, semangat (spirit) dan cita-cita terangkum dengan baik

sallute untuk segenap crew laskar pelangi the movie, I LIKE IT !, dan aku turut berdoa semoga film tersebut dapat berbicara banyak dalam festival film international seperti piala oscar dsb, dan ditunggu untuk sekuel berikutnya : sang Pemimpi !

Nb. for further information just click : www.laskarpelangithemovie.com